Panda yang Memikat
4:55 PMHai-hai,
Hari ini aku mau cerita tentang salah satu hewan kesukaanku yaitu panda, panda, panda!
Hewan gembul hitam putih yang lucu ini adalah hewan langka yang berhasil menjadi primadona jutaan orang di dunia. Bukan hal yang mudah, pemerintah Cina terbilang berhasil melaksanakan program konservasi panda yang sangat masif dan terstruktur.
Hewan gembul hitam putih yang lucu ini adalah hewan langka yang berhasil menjadi primadona jutaan orang di dunia. Bukan hal yang mudah, pemerintah Cina terbilang berhasil melaksanakan program konservasi panda yang sangat masif dan terstruktur.
 |
| Panda di Kebun Binatang Singapura. |
***
Ada beberapa hal yang membuat populasi panda di alam terus terdesak.
Penangkapan ilegal. Pada tahun 1930-1940an ratusan panda ditangkap untuk dijual di pasar ilegal, bahkan disimpan di berbagai kebun binatang di dunia. Kini, penangkapan ilegal sudah semakin menurun, tetapi panda mengalami permasalahan lainnnya.
Kehilangan habitat. Seperti masalah satwa liar lainnya, perubahan habitat juga menjadi masalah besar. Pada awal tahun 1900an, habitat panda banyak berubah menjadi peternakan dan perkebunan. Habitat yang tersisa kini telah terfragmentasi, sehingga panda-panda hidup dalam populasi kecil.
Kekurangan makanan. Makanan utama panda adalah bambu. Secara periodik, bambu akan berbunga setiap 40-120 tahun sekali. Ketika hutan bambu berbunga, panda tidak bisa memakan bambunya lagi. Banyak panda yang mati akibat kekurangan makanan. Kejadian ini pernah terjadi di tahun 1970-1990an yang membuat lebih dari 130 panda mati kelaparan.
Selain itu, kecepatan reproduksi panda juga cukup lambat. Dalam satu kali kehamilan, panda sering memiliki dua atau tiga anak. Namun, biasanya hanya satu anak yang mereka kasih makan, sisanya mereka telantarkan. Tidak jarang anak-anak panda ini menjadi makanan predator alaminya seperti macan tutul, kucing emas, beruang hitam, dan lain-lain.
Penangkapan ilegal. Pada tahun 1930-1940an ratusan panda ditangkap untuk dijual di pasar ilegal, bahkan disimpan di berbagai kebun binatang di dunia. Kini, penangkapan ilegal sudah semakin menurun, tetapi panda mengalami permasalahan lainnnya.
Kehilangan habitat. Seperti masalah satwa liar lainnya, perubahan habitat juga menjadi masalah besar. Pada awal tahun 1900an, habitat panda banyak berubah menjadi peternakan dan perkebunan. Habitat yang tersisa kini telah terfragmentasi, sehingga panda-panda hidup dalam populasi kecil.
Kekurangan makanan. Makanan utama panda adalah bambu. Secara periodik, bambu akan berbunga setiap 40-120 tahun sekali. Ketika hutan bambu berbunga, panda tidak bisa memakan bambunya lagi. Banyak panda yang mati akibat kekurangan makanan. Kejadian ini pernah terjadi di tahun 1970-1990an yang membuat lebih dari 130 panda mati kelaparan.
Selain itu, kecepatan reproduksi panda juga cukup lambat. Dalam satu kali kehamilan, panda sering memiliki dua atau tiga anak. Namun, biasanya hanya satu anak yang mereka kasih makan, sisanya mereka telantarkan. Tidak jarang anak-anak panda ini menjadi makanan predator alaminya seperti macan tutul, kucing emas, beruang hitam, dan lain-lain.
Menghadapi hal tersebut, pada tahun 1992 seorang peneliti panda yang menulis buku The Last Panda. Dalam buku ini, peneliti tersebut menceritakan kemungkinan kepunahan panda. Pemerintah Cina pun mengambil langkah strategis dan masif. Mereka membuat strategi konservasi bernama Proyek Konservasi Nasional Panda Raksasa dan Habitatnya. Kini, panda menjadi salah satu contoh terbaik keberhasilan konservasi spesies.
Pembuatan area konservasi. Salah satu strategi utama Pemerintah Cina adalah dengan membuat 67 area konservasi panda seluas total 1,4 juta hektar. Area konservasi ini efektif juga untuk melindungi ekosistem dan satwa liar lainnya. Hal ini membuat panda menjadi umbrella species atau spesies yang melindungi spesies lainnya, mungkin termasuk paling efektif di dunia.
Perhitungan populasi. Pada tahun 2017, Pemerintah Cina melakukan perhitungan jumlah populasi panda secara menyeluruh, hingga mencapai 4 juta hektar! Salah satu upaya perhitungan populasi spesies yang paling besar di dunia. Hasilnya, lebih dari 1,800 panda ada di alam, dengan tren terus meningkat.
Program insentif untuk masyarakat. Pemerintah Cina memberikan insentif bagi masyarakat yang mau mengubah kebunnya menjadi pohon, melalui program Grain-to-Green Program.
Itu hanya beberapa program saja, tapi banyak juga program lainnya yang tercantum di rencana konservasi panda. Misalnya penelitian masif, membuat Panda TV yang bisa dinikmati oleh orang di seluruh dunia, program ekowisata, dan lain sebagainya.
Sejak tahun 2017, status konservasi panda yang tadinya masuk dalam kategori terancam punah, akhirnya turun menjadi kategori rentan. Penurunan status ini menjadi penanda keberhasilan kebijakan dan political will pemerintah cina.
***
Diplomasi Panda
Popularitas panda di dunia juga hasil dari diplomasi internasional pemerintah Cina. Dari jaman Dinasti Tang, Cina telah memberikan panda ke negara lain sebagai hadiah kenegaraan. Kondisi ini berlangsung sampai tahun 1982.
Selanjutnya, pemerintah Cina akhinya melihat panda sebagai komoditas. Mereka mulai menyewakan panda. Panda disewakan selama 100-200 hari, lalu pandanya pun bisa keliling tur ke beberapa tempat. Negara-negara penyewa pun harus bayar uang yang cukup mahal.
Mulai pertengahan tahun 1990, pemerintah Cina mulai membuat program peminjaman panda. Negara-negara lain bisa meminjam panda selama 10 tahun dan membayar sejumlah dana untuk program konservasi panda. Program ini dinilai sangat berhasil. Kini banyak negara-negara yang memiliki panda di kebun binatangnya, termasuk di Indonesia.
***
Oke aku nulis tentang panda karena temenku tuh request pertanyaan, kenapa panda makan bambu padahal panda itu beruang?
Aku coba cari-cari info dan ternyata oh ternyata..
Panda itu kan masuk ke dalam famili Ursidae, beruang yang mayoritas carnivora. Panda satu-satunya beruang yang makan tumbuhan alias herbivora.
Kabarnya, 7 juta tahun yang lalu, masih ada panda yang omnivora (makan daging dan tumbuhan). Barulah panda menjadi herbivora sekitar 2-2.4 juta tahun lalu. Panda makan bambu muda, terutama bagian pucuk, batang, dan daun. Panda juga memiliki jempol untuk menggenggam bambu.
Kalau kita lihat panda yang gembul itu kan, kebayang mereka perlu makanan dan perlu banyak kalori ya. Padahal bambu (tumbuhan) menghasilkan energi yang jauh lebih sedikit daripada daging atau buah. Makanya, setiap harinya panda perlu makan bambu sebanyak 6% dari berat badannya untuk bisa bertahan hidup.
Permasalahnnya lagi, sistem pencernaan panda sebenarnya lebih cocok untuk mencerna daging. Kalau makan bambu, mereka hanya bisa mencerna 20% dari seluruh bambu yang mereka konsumsi. Badan panda itu masih punya struktur anatomi dan mikrobioma yang belum cocok untuk konsumsi serat bambu. Makanya para peneliti juga masih bingung ini kenapa panda malah makan bambu? wkwkwkwk
Belakangan ini ada peneliti yang menemukan mutasi gen di panda. Mutasi gen T1R1 ini membuat panda ngga bisa merasakan rasa daging. Diduga, mutasi gen ini lah yang membuat panda lebih suka makan bambu. Ibaratnya, kalau makan daging tuh rasanya hambar di mulut.
Tetapi, perilaku makan itu kan bukan cuma soal rasa, ada banyak faktor-faktor lain yang kompleks, yang membuat panda cuma doyan makan bambu aja.
Ada beberapa peneliti lain yang identifikasi sistem dopamin (perasaan senang) yang juga mempengaruhi perilaku makan. Cuma aku ngga ngerti maksudnya gimana hahahha
***
Aku sendiri baru pernah lihat panda secara langsung di Kebun Binatang Singapur. Mereka punya 2 panda bernama Kai Kai dan Jia Jia. Waktu aku ke sana, seperti dugaanku, pandanya yang satu lagi tidur dengan posisi aneh, sedangkan yang satu lagi makan sambil tidur-tiduran. Hahaha lucu bangeet..
Aku pernah ke DC dan padahal di DC juga punya panda di kebun binatangnya, tapi aku ngga ngehhhh! Aku baru ngeh di hari terakhir. Ngga sempet ke sana hiks hiks.
Di Indonesia, kita juga bisa lihat panda di taman safari. Kita kedatangan dua panda dari Sichuan, Cina yang bernama Cai Tao dan Hu Chun. Aku sendiri belum lihat panda di taman safari. Mungkin segera deh ku sempetin main ke sana.
Referensi:
Peng, J., Jiang, Z. and Hu, J., 2001. Status and conservation of giant panda (Ailuropoda melanoleuca): a review. FOLIA ZOOLOGICA-PRAHA-, 50(2), pp.81-88.
Swaisgood, R.R., Wang, D. and Wei, F., 2018. Panda downlisted but not out of the woods. Conservation Letters, 11(1), p.e12355.
Hartig, F. (2013). Panda Diplomacy: The Cutest Part of China’s Public Diplomacy. The Hague Journal of Diplomacy, 8(1), 49–78. doi:10.1163/1871191x-12341245
***
 |
| Aku senang sekali lihat panda hehehe |
Aku pernah ke DC dan padahal di DC juga punya panda di kebun binatangnya, tapi aku ngga ngehhhh! Aku baru ngeh di hari terakhir. Ngga sempet ke sana hiks hiks.
Di Indonesia, kita juga bisa lihat panda di taman safari. Kita kedatangan dua panda dari Sichuan, Cina yang bernama Cai Tao dan Hu Chun. Aku sendiri belum lihat panda di taman safari. Mungkin segera deh ku sempetin main ke sana.
Referensi:
Peng, J., Jiang, Z. and Hu, J., 2001. Status and conservation of giant panda (Ailuropoda melanoleuca): a review. FOLIA ZOOLOGICA-PRAHA-, 50(2), pp.81-88.
Swaisgood, R.R., Wang, D. and Wei, F., 2018. Panda downlisted but not out of the woods. Conservation Letters, 11(1), p.e12355.
Hartig, F. (2013). Panda Diplomacy: The Cutest Part of China’s Public Diplomacy. The Hague Journal of Diplomacy, 8(1), 49–78. doi:10.1163/1871191x-12341245
Jin, K., Xue, C., Wu, X., Qian, J., Zhu, Y., Yang, Z., Yonezawa, T., Crabbe, M.J.C., Cao, Y., Hasegawa, M. and Zhong, Y., 2011. Why does the giant panda eat bamboo? A comparative analysis of appetite-reward-related genes among mammals. PLoS One, 6(7), p.e22602.
0 comments