Meranti di Kebun Raya Bogor

12:36 PM

Hai hai!

Aku hari ini mau lanjutin cerita kemarin ke Kebun Raya Bogor. Setelah puas main ke Kebun Nepenthes, kami lanjut mencari pohon meranti.

Aku dan teman ku lulusan pelatihan BEKAL Pemimpin yang logo nya buah meranti. Buah meranti ini makin spesial buat ku karena dulu penelitian skripsi aku tentang hutan meranti.



Kawasan pohon meranti di KRB adanya di belakang banget. Tepatnya di belakang pohon jodoh. Temanku yang kerja di kebun raya kasih tau jalur pintas melewati kebun yang rindang.

Diperjalanan, kami juga lihat pohon ficus yang sangat besar di depan kolam teratai. Teratai ini jenus yang sama yang ada di Kew Garden, Inggris, lho! Aku suka sekali kolam teratai yang ada di Kew Garden. Duh, semoga suatu hari nanti aku bisa main ke sana ya.

Kolam teratai dan pohon ficus.
Kami jalan di jalan setapak sampai ketemu buah meranti di lantai hutan. Ternyata kami sudah sampai! Temanku kasih tau lokasi pohonnya dan ajak kami foto di depan pohon itu.

Pohon meranti masuk ke dalam famili Dipterocarpaceae. Nama Dipterocarpaceae berasal dari 3 kata, yaitu di- artinya dua, ptero- artinya sayap, carp- artinya biji. Jadi dipterocarpaceae artinya pohon biji bersayap dua.

Buah dipterocarpus.
Sayap biji dipterocarp membantu penyebaran biji. Pohon meranti sering disebut spesies payung, karena tumbuh tinggi menjulang menjadi lapisan teratas. Kanopi daunnya menaungi tumbuhan lain yang lebih pendek, seperti payung di hutan belantara.

Pohon dipterocarpus.
Batangnya tumbuh perlahan, memastikan kayunya tumbuh tebal, tinggi, tegap, dan kuat. Kayu meranti adalah kayu primadona dengan kualitas terbaiknya yang sangat kuat dan tidak mudah lapuk.

Oleh karena kualitas itulah kayu ini menjadi incaran para penebang kayu. Banyak jenis meranti yang telah terancam punah maupun rentan di alam. Hutan meranti pun banyak yang terkena kebakaran hutan maupun penebangan liar.

Upaya perbanyakan jenis ini pun cukup rumit. Begitu jatuh dari pohon dan sampai di lantai hutan, biji ini perlu lekas berkecambah. Jika tidak, bisa dimakan oleh hewan-hewan lain di lantai hutan seperti tikus, serangga, atau tupai. Saat sudah berkecambah pun, meranti yang masih kecil membutuhkan lingkungan yang rindang.



Untuk memastikan kita bisa mendapatkan bibit meranti terbaik, kita perlu memetakan pohon ibu alias pohon meranti yang rajin berbuah. Begitu pohon tersebut berbuah, kita bisa memanen bijinya atau bibit pohon kecil. Lalu, merawat bibit tersebut di kebun persemaian.

Pohon meranti pun banyak yang tidak berbuah setiap tahun. Ada masa yang namanya panen bunga (mast flowering), yaitu saat pohon meranti berbunga secara bersamaan. Fenomena ini sangat memukau. Aku sendiri belum pernah melihatnya langsung, tetapi aku baca dari beberapa penelitian yang menceritakan fenomena ini. Katanya, lantai hutan sampai berwarna putih karena banyaknya bunga yang berjatuhan. Saat lihat ke atas pun, pepohonan menyebarkan biji-biji meranti yang beterbangan. Fenomena ini terjadi sekitar 4-5 tahun sekali di hutan-hutan meranti di Kalimantan.

Pohon jodoh
Oiya, kantor ku kan di bidang proteksi dan restorasi hutan, jadi kami ikutan menanam jenis-jenis meranti. Salah satunya meranti Shorea leprosula, salah satu dari pohon jodoh yang ada di Kebun Raya Bogor. Kedua pohon tinggi yang sering disebut pohon jodoh ini ditanam tahun 1866, alias sudah 156 tahun!

Aku senang sekali bisa berkelana ke Kebun Raya Bogor bareng teman-temanku!

Terima kasih sudah membaca ya. Aku senang menulis, menulis membuat pikiranku lebih tertata. Semoga suatu hari tulisan ini bisa bermanfaat untuk kamu.


Diny

You Might Also Like

0 comments

Subscribe