Kenapa Air Gambut Berwarna Cokelat?
4:15 PMAir di lahan gambut yang berwarna kehitaman |
Beberapa minggu lalu, saya ditugaskan pergi ke lahan gambut. Saya senang sekali karena saya belum pernah mengamati gambut. Biasanya saya hanya tau dari baca di buku, artikel ilmiah, atau lihat di video-video.
Kali ini saya melihat dengan mata kepala saya sendiri. Benar-benar gembira rasanya! Bekerja di lahan gambut sudah menjadi impian saya sejak lama, tetapi baru kali ini kesampaian. Ketika melihat air gambut, saya langsung penasaran..
Kenapa air gambut berwarna cokelat?
Warna cokelat air gambut itu akibat banyaknya partikel-partikel materi organik yang ada di air tersebut. Semakin banyak kandungan materi organiknya, semakin cokelat atau kehitamanan warna gambutnya. Dalam bahasa kimia (?) partikel organik terlarut itu sama dengan Dissolved Organic Mater (DOM).
Banyak nama tempat atau nama sungai yang terinspirasi dari warna gambut. Misalnya Rio Negro di Brazil, yang artinya sungai hitam. Ada juga Ayer Hitam di Malaysia dan Sungai Hitam di Bengkulu.
Air gambut biasanya hanya tergenang, tidak mengalir. Sumber air di lahan gambut lebih banyak dari curah hujan, bukan dari sungai. Ini menyebabkan kandungan oksigen di air gambut relatif rendah. Suhu air gambut pun lebih rendah dari sekitarnya.
Banyak nama tempat atau nama sungai yang terinspirasi dari warna gambut. Misalnya Rio Negro di Brazil, yang artinya sungai hitam. Ada juga Ayer Hitam di Malaysia dan Sungai Hitam di Bengkulu.
Air gambut biasanya hanya tergenang, tidak mengalir. Sumber air di lahan gambut lebih banyak dari curah hujan, bukan dari sungai. Ini menyebabkan kandungan oksigen di air gambut relatif rendah. Suhu air gambut pun lebih rendah dari sekitarnya.
Dua hal ini membuat materi organik di dalam air gambut sulit terdekomposisi. Proses ini bagian penting dari ekosistem gambut, karena lama-lama materi organik itulah yang terakumulasi lalu membentuk gambut.
Hal itu juga menyebabkan gambut memiliki pH rendah, bisa kurang dari 4. Ngomong-ngomong, pH adalah ukuran keasaman suatu zat. Misalnya air minum pH-nya 7, artinya netral (tidak asam atau pun basa). Jus tomat pH-nya 4, artinya asam (di bawah 7) dan air sabun pH-nya 9 artinya basa (pH di atas 7).
Kombinasi dari rendahnya oksigen, pH-nya rendah, dan tidak banyak nutrien, membuat air gambut tidak banyak dihuni makhluk hidup (tumbuhan, hewan). Ini juga menyebabkan tidak banyak jenis tanaman agrikultur yang bisa tumbuh subur di lahan gambut.
Apakah air gambut aman diminum?
Tidak. Air gambut perlu diproses sebelum aman diminum. Bila langsung diminum, mungkin bisa menyebabkan diare.
Hal itu juga menyebabkan gambut memiliki pH rendah, bisa kurang dari 4. Ngomong-ngomong, pH adalah ukuran keasaman suatu zat. Misalnya air minum pH-nya 7, artinya netral (tidak asam atau pun basa). Jus tomat pH-nya 4, artinya asam (di bawah 7) dan air sabun pH-nya 9 artinya basa (pH di atas 7).
Kombinasi dari rendahnya oksigen, pH-nya rendah, dan tidak banyak nutrien, membuat air gambut tidak banyak dihuni makhluk hidup (tumbuhan, hewan). Ini juga menyebabkan tidak banyak jenis tanaman agrikultur yang bisa tumbuh subur di lahan gambut.
Apakah air gambut aman diminum?
Tidak. Air gambut perlu diproses sebelum aman diminum. Bila langsung diminum, mungkin bisa menyebabkan diare.
Apa yang terjadi bila air gambut menyusut?
Keberadaan air di lahan gambut sangat penting untuk menjaga kelembaban di ekosistem gambut. Apabila tinggi muka air menyusut, materi organik (yang biasanya terendam air), tiba-tiba terkena oksigen. Oksigen tersebut membantu mempercepat dekomposisi yang menghasilkan karbon dioksida. Karbon dioksida (CO2) lalu terlepas ke udara.
Artinya, penyusutan air gambut akan berdampak pada peningkatan emisi karbon dioksida yang biasanya bisa disimpan oleh lahan gambut. Bahkan, apabila penyusutan air berlangsung lama, gambut bisa kehilangan kemampuan mengatur air di dalam ekosistem.
Dalam jangka panjang, lahan gambut yang terdegradasi bisa kehilangan kemampuannya menyimpan karbon, kehilangan biodiversitas, frekuensi kebakaran bisa meningkat, dan lain sebagainya.
Referensi:
- CIFOR. "Brown coloured surface water during the wet season in tropical peat swamp forest, indicating high particulate organic matter contents.". CIFOR. https://www.cifor.org/knowledge/photo/26088995088/.
- Evers, Jeannie. "Bog". National Geographic. https://www.nationalgeographic.org/encyclopedia/bog/.
- Joosten, H., Clarke, D. Wise Use of Mires and Peatlands - Background and Principles Including A Framework for Decision-Making. Saarijärvi, Finland. 2002.
- Too, C.C., Keller, A., Sickel, W., Lee, S.M., Yule, C.M. 2018. Microbial Community Structure in a Malaysian Tropical Peat Swamp Forest: The Influence of Tree Species and Depth. Frontier in Microbiology.
- FAO. The Main Characteristics of Tropical Peats. https://www.fao.org/3/x5872e/x5872e06.htm
- University of Leicester. "Drainage: a key concern for tropical peatlands". https://www2.le.ac.uk/departments/geography/research/projects/tropical-peatland/threats-to-tropical-peatlands
0 comments